(Foto: Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Kuripan Lombok Barat Muhammad Sumarlin)


Lombok Barat - Reportase7.com

Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu Provinsi yang ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebagai tempat belajar bagi siswa afirmasi pendidikan menengah repatriasi kelas X tahun ajaran 2023/2024.

Diketahui, tahun ini NTB menerima 12 siswa untuk mengenyam pendidikan di 8 sekolah yang ada di wilayah NTB.

Kepala Dinas Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, M. Pd, sebelumnya mengatakan 12 siswa repatriasi ini adalah anak-anak Indonesia yang orangtuanya menjadi pekerja migran di Malaysia.

Salah satu dari delapan sekolah yang dipercaya menjalankan program ini adalah SMKN 1 Kuripan Lombok Barat.

Kepala SMKN 1 Kuripan Khairul Anam melalui Wakasek Kurikulum Muhammad Sumarlin saat ditemui media mengatakan, sekolah ini sudah tiga kali menjalankan program repatriasi ini. (07/08/2023)

"Dari Tahun ajaran 2021/2022 ada dua orang siswa, tahun ajaran 2022/2023 ada dua siswa dan tahun ajaran 2023/2024 ini juga mendapatkan tambahan dua siswa lagi, jadi totalnya ada enam siswa repatriasi yang ada di sekolah kami," ujarnya.

Dikatakan Sumarlin, saat ini dua orang  angkatan pertama berada di kelas XII dan sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puyung Lombok Tengah. Lalu dua orang lagi berada di kelas XI.

"Untuk tempat tinggal anak-anak ini ditempatkan di perumahan guru belakang sekolah kami," imbuhnya.


Sementara segala biaya siswa-siswa repatriasi ini ditanggung oleh pemerintah dari seragam, biaya makan sehari-hari, tempat tinggal dan yang lainnya.

Marlin mengungkapkan rasa bangganya bisa dipercaya untuk mendidik siswa repatriasi ini, "kami tentunya bangga bisa dipercaya kembali oleh Dikbud NTB untuk menerima dan mendidik siswa repatriasi dari Malaysia ini, semoga di tahun depan juga masih diberi kepercayaan lagi.

Rima Tandi Lembang dan Melfinsus Tawe Laba dua siswa repatriasi yang ditempatkan di SMKN 1 Kuripan, saat diwawancarai mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena sidah diterima untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia khususnya di Provinsi NTB.

"Kami bangga bisa bersekolah di NTB, senang juga bisa diterima sekolah di SMKN 1 Kuripan ini, bertemu teman-teman dan guru pengajar yang baik," ungkapnya.

Kedua siswa ini berasal dari Provinsi NTB, tinggal di Malaysia mengikuti kedua orang tua yang bekerja sebagai PMI.

Rima juga menjelaskan perbedaan sekolah di Malaysia dengan di NTB itu tidak jauh berbeda dalam bidang mata pelajaran, yang membedakan hanya lokasi sekolah yang jauh serta guru-gurunya.

Alasan memilih NTB, mereka mengatakan agar bisa kembali ke negara asal, dan melanjutkan pendidikan sekolah serta membuat bangga orang tua.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01