Terbukti Jual Minuman Keras, Pemkam Lombok Timur Akan Tindak Tegas Lapak di Labuhan Haji

Lombok Timur, Reportase7.com

Maraknya peredaran minuman beralkohol yang di jual bebas di sejumlah lapak di Labuhan Haji menjadi atensi Pemkam Lombok Timur dan APH. Lapak-lapak tersebut yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk disinggahi pengunjung, kini berubah menjadi tempat menjual barang yang terlarang seperti minuman keras, Rabu 28 Mei 2025.

Hal tersebut sering memicu terjadinya tindakan kriminal dan prostitusi.

Menyikapi kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui Camat Labuhan Haji Baiq Lian melakukan komunikasi, koordinasi dan sosialisasi dengan pemilik lapak untuk tidak menjual barang yang mengandung alkohol dan menyarankan untuk membongkar sendiri lapak yang tak berizin.

Dirinya berjanji akan menindak tegas para pelaku atau lapak yang terbukti menjual minuman beralkohol dan lapak yang tidak memiliki izin resmi dari pemerintah.

Namun sejumlah pemilik lapak tidak mengindahkan himbauan dari Pemkab Lombok Timur.

"Lapak yang tidak berizin dihimbau untuk dibongkar sendiri. Jangan sampai dibongkar paksa oleh Satpol PP atau pihak Pemkab," ujar Camat Labuhan Haji.

Atas kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Lombok Timur bersama APH, membongkar paksa lapak tersebut. Namun setelah beberapa hari lapak tersebut dibangun kembali dan kejadian yg lebih memalukan terulang lagi.

Penjualan miras di sejumlah lapak di Labuhan Haji semakin masif, bahkan para pengunjung dengan vulgar melakukan minum minuman beralkohol ditempat terbuka. Dari hasil pantauan media ini, banyak anak-anak mudi yang joget-joget dengan kondisi sudah mabuk (teler) di tempat terbuka.

Ini menandakan bahwa, tempat tersebut sudah menjadi semacam lokalisasi dengan segala macam aktivitas penyakit masyarakat.

Ditempat terpisah Kepala Bakesbangpoldagri Mustapa saat dikonfirmasi wartawan Reportase7 menyampaikan, sangat prihatin dan menyayangkan prilaku para pengunjung yang mengabaikan himbauan pemerintah.

Ia berjanji akan terus melakukan monitoring ke sejumlah titik-titik rawan.

"Kami akan melakuka  evaluasi dan melakukan monitoring secara rutin, untuk mencari dan memastikan siapa dalang dibalik semua ini," ungkapnya.

Diri juga akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP dan APH untuk terus memantau situasi serta pengunjung saat berada di lapak-lapak.

"Bila ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan pemicu terjadinya tindakan kriminal bahkan terjadi prostitusi juga," tandasnya.

Pewarta: RS
Editor: R7 - 01