Medan - Reportase7.com
Berbicara tentang kopi, pastilah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Mulai dari Desa sampai ke Kota, tua dan muda, laki-laki dan perempuan serta sudah menjadi minuman tanpa sekat status sosial ditengah masyarakat. (20/12/2021)
Tidak hanya tentang hitamnya kopi, pahit serta asamnya sudah menjadi candu dilidah penikmatnya. Indonesia memiliki kekayaan kopi yang luar biasa, mulai dari Sumatera hingga Jawa, Kalimantan Hingga Papua hampir setiap penjuru Indonesia memiki ciri khas kopi daerahnya.
Kekayaan kopi Indonesia menjadi tanda kita bukan sekedar penikmat kopi biasa, tetapi juga menjadi penghasil kopi terbaik didunia. Tidak hanya itu, kopi Indonesia saat ini menjadi incaran mancanegara, festival kopi sering dilakukan pemerintah maupun komunitas kopi, untuk meningkatkan daya jual kopi dalam negeri.
Di pulau Sumatera tepatnya Provinsi Sumatera Utara, terkenal dengan kopinya, mulai dari Kopi Sidikalang, Karo, Mandailing, dan Lintong. Tetapi ketika kita bergeser sedikit ke pesisir, tepatnya Serdang Bedagai. Kita menemukan tradisi minum kopi yang unik dan ramuan kopi yang tak biasa.
Dimasyarakat pesisir Sergai ada tradisi minum Kopi Kuda Laut, bukan kopinya cap kuda laut. Namun kopi tersebut diseduh dengan campuran kuda laut kering didalamnya, tidak hanya kuda laut tetapi juga ikut rempah - rempah lainnya didalamnya.
Disalah satu cafe Dikota Medan Ak
Ditemui media Senin 20/12/2021 menjelaskan.
Tradisi minum kopi kuda laut ini sudah menjadi tradisi turun temurun dimasyarakat pesisir, meski genereasi sekarang sudah mulai jarang mengkonsumsinya, namun kopi kuda laut tetap ada peminatnya.
Keunikan kopi kuda laut tersebut tidak hanya pada penyajiannya, namun juga terkait pada proses tersedianya kuda laut sendiri. Kuda laut yang dijadikan seduhan kopi, tidak sengaja ditangkap atau diambil untuk kopi, tetapi kuda laut yang tersangkut dijaring nelayanlah yang akan dikeringkan dan diseduh bersama kopi.
Menurut penuturan sahabat budaya kami Fuad, kuda laut yang tersangkut didalam jaring nelayan biasanya sudah mati dan tidak mungkin dilepas lagi, jadi kuda laut yang telah mati tersangkut jaringlah yang digunakan untuk kopi kuda laut dan biasanya tidak banyak yang tersangkut jaring kadang satu ekor, paling banyak 3 ekor, tergantung rejekinya.
Bagi masyarakat pesisir kopi kuda laut memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan terutama meningkatkan stamina pada pria, bekerja dilaut banyak menghabiskan tenaga, disaat pulang kerumah, kopi kuda laut inilah yang kami biasa nikmati saat santai, tutur salah seorang nelayan.
Mengutip dari pertanianku, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL), Andi Rusdi menjelaskan kuda laut masuk dalam daftar Appendix II CITES, Tapi belum ada peraturan perlindungannya. Dengan demikian , status perlindungan tersebut tidak akan menutup semua peluang pemanfaatan kuda laut. Untuk saat ini aman, tetapi tidak menutup kemungkinan segera diatur.
Bahkan di daerah lain seperti Bintan Kepulauan Riau kopi kuda laut ini sudah memiliki pemanfaatan yang baik serta pasar tersendiri. Saat ini bila kita ingin mengkonsumsi serta merasakan sensainya Kopi kuda laut khas pesisir sergai ini, kita bisa berkunjung ke kedai Koffee Try di Jalan Kabupaten No. 75, Simpang Tiga Pekan Perbaungan, Sumatera Utara, dan ketemu langsung dengan peracik kopi kuda lautnya Fuad Fahrizal Lubis atau akrab disapa Fuad ini.
Beliau menyampaikan, ini bukan tentang semata soal bisnis kopi bang tapi ini untuk melestarikan tradisi kearifan lokal masyarakat pesisir tentang kopi kuda laut. Di kedai bang Fuad ini anda juga bisa temukan menu lainnya, seperti kopi Tebu, kopi rempah yang dimasak dalam kendi tanah atau gerabah.
Pewarta : H - 81
Editor : R7 - 01
0Komentar